Omar Borkan Al Gala, Si "Ganteng" Yang Terusir Dari Saudi, Is it True? - Klarifikasi Dari PKS Saudi Berita orang ganteng yang diusir dari Saudi belakangan ini membuat heboh Indonesia, tapi kemudian sangat disayangkan banyak pula komentator ababil yang berkeliaran menghujat dan tak layak di rasa.
Semakin menarik ketika berkeliaran analisa Zulkifli DM dalam catatan akun facebooknya. Menurutnya, kabar konyol ini berasal dari media arab yang justru berpusat di London agar dapat menyuarakan ke-LIBERAL-annya dengan nama Elaph.com.
Tujuan beliau menuliskan ini sangat bagus karena rasanya memang tak mungkin Saudi melakukan hal ini. Kalau berbicara orang ganteng, ulama-ulama Saudi itu ganteng-ganteng semua menurut saya dan suaranya kalau tilawah, beeeeee…. Tanya saja yang sudah pernah umroh atau naik haji, berapa banyak yang berlinangan air mata terbawa arus muhasabah dalam sejuknya bacaan Al Quran. MasyaAllah. Belum lagi nih, udah tau hafidzh yang sanget ganteng itu Fatih Saferagic yang suaranya dan gantengnya membuat tersayat-sayat hati para wanita. Belum lagi Maher Zain yang kemaren foto bareng sama ustadz Aboe Bakar Al Habsy di Turki dalam acara konsolidasi PKS sedunia, bisa di pilih mana yang seharusnya di usir dari Saudi. Tapi kenyataannya kan tidak demikan.
Karena berbagai hal di atas, islamedia tertarik mencari kebenaran kabar tersebut dan Alhamdulillah islamedia cukup dengan ketua Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Arab Saudi ustadz Abdullah Haidir yang saat ini berdomisili di Riyadh.
Menurut beliau, kejadian di Saudi baru-baru ini adalah kasus saja, yang berawal dari festival Janadriah yang kalau kita di Indonesia seperti Jakarta Fair. Festival ini berisi tari-tarian dan nyanyi-nyanyian, kemudian petugas Hai’ah (kalau di kita mungkin bisa di sebut SatPol PP Syariat) mencoba membubarkan acara ini karena bertentangan dengan syariat islam. Tapi justru kemudian petugas Hai’ah ini diseret-seret oleh keamanan yang menimbulkan protes luar biasa dari masyarakat Saudi. Karena posisi petugas hai’ah ini adalah tangan kanan dari para ulama di Saudi dan juga petugas resmi Negara yang bertugas mengontrol tindak pelanggaran moral dalam syariat. Hubungannya sama orang ganteng apa? Nah, kabarnya di acara tersebut ada 3 anak muda yang parlente dan guanteng-guanteng dan petugas haiah meminta mereka untuk dikeluarkan dari stand acara tersebut karena dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah bagi para wanita Saudi. Sekali lagi bahwa maksud petugas Hai’ah adalah menarik mereka keluar dari stand acara bukan mengeluarkan mereka dari Saudi. Tapi kemudian karena banyak protes luar biasa dari masyarakat, panitia justru memulangkan mereka dari Saudi.
“Beritanya terlalu dilebih-lebihkankan dan dibelokkan. Itu sebenarnya kasus saja. Di Saudi orang ganteng itu biasa, lebih ganteng dari yang katanya dikeluarkan juga banyak, bahkan termasuk para masyaikh dan qari-nya juga ganteng-ganteng. Itu kasusnya adalah Festival Janadriah, di kita seperti Jakarta Fair-lah, festival budaya. Terus ada stand khusus milik UEA (Uni Emirat Arab), mereka bikin acara nyanyian dan tarian sampai-sampai orang hai'ah (petugas kontrol akhlak) turun tangan melarang namun justru petugas tersebut diseret-seret oleh keamanan. Hingga menimbulkan protes luar biasa masyarkat. Nah, di stand tersebut, kabarnya ada 3 anak muda yang sangat perlente dan ganteng, petugas hai'ah minta kepada panitia stand tersebut agar 3 pemuda itu ditarik dari stand tersebut agar tidak timbul fitnah bagi para gadis Saudi. Tapi tidak sampai diusir dari Saudi, namun panitia stand yang buru-buru mulangin mereka. Udah gitu aja beritanya... di sini ga rebut ribut” demikian disampaikan ustadz Abdullah Haidir - ketua MPW PKS Saudi - pada islamedia.
Begitulah cerita yang sebenarnya, tapi kok di Indonesia heboh bener ya... Apa di Indonesia kekurangan orang ganteng? Terkait dengan tulisan Zulkifli DM mungkin ada benarnya karena memang media-media liberal selalu memberitakan buruk tentang Saudi dengan berbagai polesan untuk menjadtuhkan pemerintahan dan bisa memasukkan pemikiran-pemikiran liberal mereka ke sana.
Nah, bagi teman-teman yang sudah berkomentar tidak baik. Misalnya, otak kotor, gak ada kerjaan atau lainnya. Tolong dihormatilah kami yang beragama islam. Petugas Hai’ah di Saudi adalah perpanjangan tangan ulama dalam menjalankan hukum-hukum syariat. Sebagaimana kita ketahui bahwa Saudi menjalankan hukum yang berbasiskan pada syariat islam di negaranya. Tentunya kita tidak ingin ada saling cela diantara kita ketika ada orang lain yang kemudian mencoba menjalankan syariat agaman dengan baik dan benar. Dan ini juga menjadi pelajaran bagi ummat muslim Indonesia yang masih sangat jauh dari menjalan syariat agama.
Wallahualam
— with Afanzastaipi.http://www.facebook.com Sumber Artikel Diatas Berasal Dari Blog : Itnet Padang | Tv Teropongku | Dunia Online Indonesia | Grbloggers | Sini Dong | Dhio89