Cara Agar Tubuh Langsing dengan Makan AlpukatTips Cara Agar Tubuh Langsing dengan Makan Alpukat - Bermimpi menurunkan berat badan, namun sulit tidak ngemil di antara jam makan? Sebaiknya Anda segera menambahkan alpukat pada menu makan siang Anda.
Kenapa alpukat? Karena buah tropis yang terkenal memiliki kandungan lemak baik yang tinggi ini mampu memberi efek kenyang yang lebih lama.
Selain itu, lemak baik yang dikandung alpukat juga mampu membantu mengefisiensikan pengeluaran insulin, zat gula alami sebagai sumber energi di dalam tubuh.
Lalu mengapa disarankan menambahkan alpukat di menu makan siang? Karena sudah menjadi rahasia umum bahwa manusia memiliki kecenderungan merasa lapar di siang hari hingga malam.
Waktu tersebut merupakan waktu di mana manusia masih memiliki frekuensi aktivitas yang cukup tinggi. Selain untuk memenuhi kebutuhan energi penunjang aktivitas, makan di waktu-waktu tersebut bisa juga diakibatkan oleh gangguan pola makan yang mengakibatkan tubuh sulit merasa kenyang.
Hal ini berkaitan dengan pelepasan insulin yang tidak terkontrol, sehingga mengakibatkan mudah lelah dan lapar.
Fakta-fakta di atas terbukti dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok nutrisionis dari Universitas Loma Linda, California, Amerika Serikat (AS).
Dokter Joan Sebate, pemimpin penelitian tersebut, menjelaskan bahwa rasa kenyang adalah kunci untuk menyukseskan program penurunan berat badan.
"Kami mencatat bahwa konsumsi alpukat saat makan siang berarti menambah asupan kalori dan karbohidrat, namun ajaib, setelahnya kami tidak menemukan peningkatan jumlah kadar gula dalam darah," ujar Joan yang melakukan penelitian terhadap 26 orang dengan berat badan berlebih namun dalam kondisi sehat.
Menurut dia, satu buah alpukat segar mengandung kalori sebanyak 150 kilo kalori (kkl). Kandungan kalori yang cukup tinggi pada buah, namun kaya akan serat.
Serat inilah yang membantu lemak baik dalam alpukat untuk memperlancar pembakaran lemak menjadi energi di dalam tubuh.
Serat juga dapat membantu memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Hasil penelitian ini dimuat dalam Nutrition Journal yang terbit di AS.