Tips Puasa Ramadhan bagi Usia Lanjut - Vision - XP Saat memasuki usia lanjut seseorang akan mengalami perubahan seperti cairan tubuh yang turun dari 60 persen menjadi 45 persen, rasa haus berkurang sehingga berisiko mengalami dehidrasi dan mudah timbul rasa lelah, lemah dan bingung. Lalu amankah orang yang lanjut usia melakukan puasa?
Tips Puasa Ramadhan bagi Usia Lanjut Berdasarkan survei yang dilakukan oleh poliklinik Geriatri RSCM didapatkan sebesar 76,5 persen orang usia lanjut bisa melaksanakan puasa, dan 83,3 persen dari jumlah tersebut berhasil menjalankan puasa selama sebulan penuh. Umumnya para usia lanjut tersebut menderita penyakit hipertensi, pengapuran sendi lutut, diabetes melitus, gangguan keseimbangan dan jantung.
“Puasa itu sendiri sebenarnya memberikan beberapa manfaat seperti membatasi makan dan minum sehingga mengurangi asupan kalori, memberikan rasa tenang dan damai serta dengan tarawih membantu mengeluarkan energi sebesar 200 kalori,” ujar DR. Dr. Siti Setiati, SpPD, KGer, MEpid dalam acara Simposium Mini ‘Tetap Sehat dan Bugar Selama Bulan Ramadhan’ di Aula FK-UI RSCM, Jakarta 19 Agustus 2009.
Dr. Siti Setiati menyarankan bagi usia lanjut yang ingin melaksanakan puasa sebaiknya mengatur pola makannya yaitu dengan mengkonsumsi 40 persen kalori saat sahur, 50 persen kalori saat berbuka dengan mengkonsumsi makanan ringan terlebih dahulu dan makanan berat setelah shalat maghrib lalu 10 persen kalori sesudah melakukan tarawih.
Berikut adalah tips berpuasa untuk usia lanjut:
- Kebutuhan kalori saat berpuasa harus sama dengan saat tidak berpuasa.
- Konsumsi cairan 8-10 gelas untuk mencegah dehidrasi dengan cara 2 gelas saat berbuka, 3-4 gelas setelah tarawih hingga sebelum tidur, 1 gelas saat bangun tidur dan 1-2 gelas saat sahur.
- Konsumsi air atau jus buah pada waktu antara berbuka puasa dan sebelum tidur.
- Hindari terlalu banyak mengkonsumsi es, karena dapat menahan rasa kenyang.
- Komposisi gizi harus seimbang.
- Batasi makanan yang digoreng dan tinggi lemak.
- Saat sahur batasi mengkonsumsi teh atau kopi dan dianjurkan makan makanan yang lambat dicerna dan tinggi serat.
- Saat berbuka baik untuk mengkonsumsi kurma atau pisang.
- Konsumsi vitamin atau mineral.
- Waspadai terjadinya kekurangan cairan.
“Untuk pasien yang menderita penyakit akut, kondisi tidak bugar serta harus mendapatkan pengobtan melalui suntikan, sebaiknya tidak melakukan puasa terlebih dahulu,” ujar DR. Dr. Siti Setiati SpPD yang juga staf pengajar di Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI.
Bagi usia lanjut yang menderita hipertensi sebaiknya rajin mengontrol tekanan gula darah setidaknya dua kali sehari saat pagi dan malam hari sesudah berbuka, karena saat puasa tekanan darah seseorang bisa berfluktuatif.
“Untuk itu orang yang usia lanjut harus dijaga jangan sampai tekanan darahnya melebihi angka 140/90, jika tekanan darah terus naik sebaiknya tidak perlu berpuasa,” ujarnya.
Selama orang yang usia lanjut tidak mengalami penyakit akut dan sehat-sehat saja, maka aman baginya untuk bisa melakukan puasa di bulan Ramadan.sumber Sekian ulasan Tentang Tips Puasa Ramadhan bagi Usia Lanjut
100out of 100 based on 99998945 ratings. 1 user reviews.